Kota Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibukota Propinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112 5’ dan 112 9’ Bujur Timur dan antara 7 3’ dan 7 5’ Lintang Selatan. Batas sebelah utara adalah Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Gresik, sebelah selatan adalah Kabupaten Pasuruan, sebelah timur adalah Selat Madura dan sebelah barat adalah Kabupaten Mojokerto.                         

sidoarjo dikenal dengan julukan kota udang seperti yang terdapat pada air mancur tengah kota.

Terdapat makanan yang khas dari sidoarjo adalah lontong kupang.

Terdapat tempat tongkrongan yang paling terkenal di sidoarjo yang ada di dalam kawasan perumahan paling terkerkenal di sidoarjo yaitu perumahan KAHURIPAN.

Stadion utama di Sidoarjo yang memiliki kuliah rumput berstandar AFC dengan daya serapan air yang sudah modern. Sayang pengelolaan lembaga sepak bola yang lebih mementingkan isi kantung mereka membuat klub sidoarjo yaitu deltras menjadi  kurang bisa bersaing di kompetisi tertinggi di indonesia yaitu Indonesia Super League.

Tempat wisata yang ada di sidoarjo tidak begitu banyak karena lebih tertarik berwisata ke kota besar yang ada di sekitar sidoarjo,seperti surabaya dan mojokerto. Tapi ada satu wisata yang bukan seperti wisata yang biasanya .Ini adalah wisata yang sekaligus suatu bencana besar yang melanda sidoarjo yang terkenal dengan lumpur lapindo . Banyak korban lapindo yang belom mendapat ganti rugi tapi setelah penantian selama 9 tahun hampir 90 persen sudah dilunasi oleh pemerintah dengan membeli tanah dari PT MINARAK LAPINDO BRANTAS yang sudah tidak bisa lagi membayar ganti rugi.

Sebenernya sidoarjo itu bisa lebih berkembang tapi menurut saya tata kotanya kurang tepat . trus masih banyak daerah" di sekitar sidoarjo yang masih kumuh itu karena kurang menyeluruhnya pembangunan dan fasilitas yang memadai sehingga dapat memberikan point plus pada daerah tersebut sehingga akan semakin banyak orang yang ingin meluangkan waktu untuk berkeliling di sidoarjo .